Mazmur 63:4-5
Sebab kasih setia-Mu lebih baik dari pada hidup; bibirku akan memegahkan Engkau. Demikianlah aku mau memuji Engkau seumur hidupku dan menaikkan tanganku demi nama-Mu.
Apa yang pemazmur maksudkan dengan mengatakan kasih setia Allah lebih dari hidup? Mari coba saya jelaskan.
Pertama, kasih setia secara harfiah diartikan sebagai belas kasihan. Hal ini berarti kasih Allah yang tidak pernah padam.
Kasih inilah yang Allah maksudkan sebagai sesuatu yang “lebih dari hidup.” Kasih Allah lebih dari cukup bagi kita untuk menjalani kehidupan ini.
Saat saya mengingat kembali kehidupan saya dulu yang tanpa Kristus, saya dapat mengingat banyak waktu dimana saya jalani dengan banyak orang dan hubungan yang indah. Tetapi kasih Allah masih lebih indah dari itu semua.
Kehidupan saya sebelum mengenal Kristus hanyalah mengejar bayang-bayang. Saya melakukan segala sesuatu yang terbaik untuk mendapatkan kepalsuan, karena saya tidak pernah merasakan sesuatu yang nayata. Ini seperti makan mie instant pada hal sang Kepala Koki sedang menyiapkan hidangan mewah dengan bahan-bahan terbaik bagi saya.
Kasih setia Allah masih lebih baik dari kehidupan yang terbaik yang bisa dijalani tanpa Allah. Respon alami untuk kasih yang seperti ini, adalah sebuah pujian penuh syukur. Artinya setiap hari, hingga Tuhan memanggil kita kembali kepada-Nya, haruslah menjadi hari ucapan syukur kepada-Nya. (Answers for Each Day, with Bayless Conley)
Kasih setia Tuhan menjamin Anda menikmati kehidupan yang terbaik dalam hidup ini, apakah Anda akan menyia-nyiakannya?
Sumber: renungan harian
Sebab kasih setia-Mu lebih baik dari pada hidup; bibirku akan memegahkan Engkau. Demikianlah aku mau memuji Engkau seumur hidupku dan menaikkan tanganku demi nama-Mu.
Apa yang pemazmur maksudkan dengan mengatakan kasih setia Allah lebih dari hidup? Mari coba saya jelaskan.
Pertama, kasih setia secara harfiah diartikan sebagai belas kasihan. Hal ini berarti kasih Allah yang tidak pernah padam.
Kasih inilah yang Allah maksudkan sebagai sesuatu yang “lebih dari hidup.” Kasih Allah lebih dari cukup bagi kita untuk menjalani kehidupan ini.
Saat saya mengingat kembali kehidupan saya dulu yang tanpa Kristus, saya dapat mengingat banyak waktu dimana saya jalani dengan banyak orang dan hubungan yang indah. Tetapi kasih Allah masih lebih indah dari itu semua.
Kehidupan saya sebelum mengenal Kristus hanyalah mengejar bayang-bayang. Saya melakukan segala sesuatu yang terbaik untuk mendapatkan kepalsuan, karena saya tidak pernah merasakan sesuatu yang nayata. Ini seperti makan mie instant pada hal sang Kepala Koki sedang menyiapkan hidangan mewah dengan bahan-bahan terbaik bagi saya.
Kasih setia Allah masih lebih baik dari kehidupan yang terbaik yang bisa dijalani tanpa Allah. Respon alami untuk kasih yang seperti ini, adalah sebuah pujian penuh syukur. Artinya setiap hari, hingga Tuhan memanggil kita kembali kepada-Nya, haruslah menjadi hari ucapan syukur kepada-Nya. (Answers for Each Day, with Bayless Conley)
Kasih setia Tuhan menjamin Anda menikmati kehidupan yang terbaik dalam hidup ini, apakah Anda akan menyia-nyiakannya?
Sumber: renungan harian
0 comments:
Post a Comment