APARTEMEN LANTAI 60


cerita ini inspire aku banget..ehehehe
jadi ga ada salahnya klo aku bagiin.. ^^

Ada satu keluarga yang mengontrak rumah dan akhirnya mereka bisa membeli sebuah kamar di apartemen. Kamar mereka terletak di lantai 60. sekarang apartemen tersebut sedang direnovasi dan memakan waktu yang cukup lama. Kemudian, tibalah hari yang ditunggu-ditunggu, yaitu waktu untuk pindah ke apartemen yang baru. Dengan sangat antusias mereka mepersipkan kepindahan apertemen mereka.
Mereka membawa surat kabar, pakaian, mainan, makanan, kompor, lemari pakaian, tempat tidur, peralatan makan, televisi, alat musik, sabun, teropong, dan banyak sekali barang yang lain.. “Nanti di atas, kita bisa nonton TV, main video game, masak terus makan masakan buatan sendiri, bisa bersantai sambil mendengarkan musik, bisa meneropong jauh, bersantai, mandi dulu, pokonya enak deh…..” begitu pikir mereka.
Sampai di sana, mereka menemui si pengembang apartemen. Ternyata apartemen itu masih belum jadi sempurna, liftnya belum terpasang. Mereka sangat kecewa dibuatnya. Mereka ingin pulang ke rumah lama mereka, tapi kontrak lama mereka sudah habis. Dengan sangat terpaksa, mereka harus tetap naik ke atas sana dan tinggal di dalamnya menggunakan tangga darurat. Mereka naik membawa ssemua barang mereka menggunakan tangga darurat. Tangga demi tangga mereka lalui dengan semangat membara.
Sesampainya di lantai 25, mereka kelelahan. Lalu mereka memutuskan untuk makan dan minum terlebih dahulu, mereka makan dan minum dengan lahapnya. Setelah itu mereka melihat semua barang-barangnya, timbul pikiran untuk mengurangi beban bawaan mereka. Lalu mereka memutuskan untuk meninggalkan meja telepon beserta teleponnya. “Toh di atas kita tidak perlu telepon atau pesan apa-apa,” demikian menurut mereka.
Di lantai 30 mereka tinggalkan baju, mainan dan lemari pakaian mereka. “Toh kita masih memakai baju.” Lalu mereka terus melaju ke lantai 35, mereka masih mengeluh dan memutuskan untuk meninggalkan televisi dan radio serta compo mereka. “Soalnya kita tidak perlu nonton TV, toh acara dan lagu-lagu yang kita punya itu-itu saja.”
Teruslah mereka melaju sampai lantai 45, rasanya masih berat dan tidak menyenangkan. Maka mereka tinggalkan kompor dan bahan makanan mereka. “Toh kita masih kenyang karena makan banyak tadi.” Lalu, di lantai 55 teropong dengan tripod yang sangat besar mereka tinggalkan begitu saja. “Toh di atas mau lihat apa, semua tower yang lain belum jadi.”
            Sesampainya di lantai 60, mereka masuk dan menyadari yang mereka miliki hanya sebuah kasur. Tidak ada jalan lain, mereka hanya ingin tidur karena tak ada pilihan lain.
­­­--­­­----­---------------------------------------------------------------------------------------------

             Jadi, apa intinya?? Cerita perumpaan yang panjang ini melambangkan kehidupan kita. Tiap lantai yang ada melambangkan umur kita. Kita adalah keluarga tersebut. Dan barang-barang tersebut adalah mimpi-mimpi kita. Apa yang kita lakukan terhadap barang-barang tersbut, mungkin melambangkan tindakan kita.
             Pada umur 25 kita mulai bekerja dan memutuskan untuk focus pada pekerjaan kita, tanpa sadar kita telah mulai mengeliminasi banyak sahabat potensial.
            Pada umur 30 kita sudah tidak lagi focus pada penampilan dan mulai melupakan hobi kita karena sulitnya bersaing.
            Di umur 35 kita sudah melupakan kesenangan yang kita dambakan di hari tua akibat kenyataan bahwa tabungan kita tidak mencukupi
            Di umur 45 kita berhenti makan makanan kesukaan kita akibat terlalu banyak mengkonsumsinya di usia 25 dan berdampak buruk di usia ini.
            Di umur 55 kita benar-benar melupakan keinginan menikmati hari tua dengan memandang indahnya hidup dan menikmati apa yang telah kita lewati, kita mulai kuatir dengan masa depan anak  kita.
            Pada umur 60 kita menyesal karena tidak banyak yang kita dapat akibat tidak ada mimpi yang direalisasikan. Kita hanya ingin cepat tidur selamanya, karena kita sudah tidak bisa lagi menikmati makanan yang kita suka, tidak memiliki achievemenet apapun yang bisa dibanggakan, kita tidak punya siapapun untuk menjaadi sahabat kita, kita tidak bisa menikmati hobi kita di masa muda, kesehatan jasmani kita juga mengkhawatirkan.
            HIDUP CUMA DATANG SEKALI. Jadi pastikan kita BERJUANG untuk MENCAPAI MIMPI-MIMPI KITA! Jangan lepaskan, tapi usahakan. Jangan sampai kehabisan pilihan dalam menjalani hidup.

DREAMING IS A FREEDOM SO FREE YOUR DREAMS ^^

           


0 comments:



Post a Comment